Sistem Saraf Pusat
Pada sebagian besar manusia area
bahasa terletak pada hemisfer serebri kiri. Terdapat empat area bahasa secara
konvensional yaitu dua area bahasa reseptif dan dua lainnya adalah
eksekutif yang menghasilkan bahasa. Dua area reseptif berhubungan erat
dengan zona bahasa sentral. Area reseptif berfungsi mengatur persepsi
bahasa yang diucapkan, yaitu area 22 posterior yang disebut area Wernicke
dan girus Heschls (area 41 dan 42). Area yang mengatur persepsi bahasa tulisan menempati
girus angulus (area 39) pada lobus parietal inferior anterior terhadap area
reseptif visual. Girus supra marginal yang terletak di antara pusat bahasa
auditori dan visual dan area temporal inferior yang terletak di anterior
korteks asosiasi visual kemungkinan adalah bagian dari zona bahasa sentral
juga. Area-area ini terletak pada pusat integrasi untuk fungsi bahasa visual
dan auditori.27
Area Broadman 44 dan 45 disebut area
Broca dan merupakan bagian eksekutif utama yang bertanggung jawab terhadap
aspek motorik bicara. Secara visual kata-kata yang diterima diekspresikan dalam
bentuk tulisan melalui area tulisan Exner.27 Area sensori dan
motori terhubungkan satu dengan yang lain melalui fasikulus arkuatum yang
melewati ismus lobus temporal kemudian memutari ujung posterior fisura silvii,
sambungan lainnya melalui kapsula eksterna nukleus lentikular.27
Area penerimaan visual dan
somatosensori terintegrasi pada lobus parietal, sedangkan penerimaan auditori
terletak di lobus temporal. Serat pendek, menghubungkan area Broca dengan
korteks rolandi bawah yang menginervasi organ bicara, otot bibir,
lidah, farings dan larings. Area menulis Exner juga terintegrasi dengan
organ motor untuk otot tangan . Area bahasa perisylvian juga terhubungkan
dengan striata dan thalamus dan area korespondensi pada hemisfer non dominan
melalui korpus kalosum dan komisura anterior.27
Tiga fungsi dasar otak adalah fungsi
pengaturan, proses dan formulasi. Fungsi pengaturan bertanggungjawab untuk
tingkat energi dan tonus korteks secara keseluruhan. Fungsi proses berlokasi di
belakang korteks, mengontrol analisa informasi, pengkodean dan penyimpanan.
Korteks yang lebih tinggi bertanggung jawab untuk memproses rangsangan sensori
seperti rangsangan optik, akustik dan olfaktori. Data dari tiap sumber
digabungkan dengan sumber sensori lainnya untuk dianalisa dan diformulasikan.
Proses formulasi berlokasi pada lobus frontal, bertanggung jawab untuk formasi
intensi dan perilaku. Fungsi utamanya adalah untuk mengaktifkan otak untuk
pengaturan atensi dan konsentrasi.27
Meskipun hemisfer kiri dan kanan
simetris untuk proses motorik dan sensoris, namun terdapat juga
ketidaksimetrisan untuk fungsi khusus tertentu seperti bahasa. Dengan demikian,
meskipun fungsinya berbeda, kedua hemisfer tersebut saling berintegrasi dan
memberi informasi melalui korpus kalosum dan subkortikal lainnya. Fungsi yang
menonjol dari hemisfer serebri kiri adalah sebagai fungsi dasar untuk bahasa.
Teori yang paling umum mengatakan traktus kortikospinal berasal dari hemisfer
kiri yang berisi lebih banyak serat dan menyilang lebih tinggi dibanding
hemifer kanan. Belajar juga merupakan suatu faktor, terjadi banyak pergeseran
dari kiri ke kanan (shifted sinistral). Pada sebagian anak terjadi
pergeseran ke kanan hemisfer di usia muda, dan menjadi bertangan kidal.28
PROSES
MEKANISME BICARA DAN BAHASA
PICKY EATERS CLINIC (KLINIK KESULITAN MAKAN)
NEUROLINGUISTIK
Sistem Saraf Pusat
Secara konvensional terdapat empat area bahasa pada manusia, yang pada sebagian besar manusia terdapat pada hemisfer serebri kiri. Dua area bahasa adalah reseptif dan dua lainnya adalah eksekutif yang menghasilkan bahasa. Dua area reseptif berhubungan erat dengan dengan zona bahasa sentral. Area reseptif,untuk mengatur persepsi bahasa yang diucapkan yaitu area 22 posterior yang disebut area Wernicke dan girus Heschls (area 41 dan 42). Kedua, yang mengatur persepsi bahasa tulisan yang menempati girus angulus (area 39) pada lobus parietal inferior, anterior terhadap area reseptif visual. Girus supra marginal yang terletak di antara pusat bahasa auditori dan visual dan area temporal inferior yang terletak di anterior korteks asosiasi visual kemungkinan adalah bagian dari zona bahasa sentral juga. Area- area ini terletak pada pusat integrasi untuk fungsi bahasa visual dan auditori.
Secara konvensional terdapat empat area bahasa pada manusia, yang pada sebagian besar manusia terdapat pada hemisfer serebri kiri. Dua area bahasa adalah reseptif dan dua lainnya adalah eksekutif yang menghasilkan bahasa. Dua area reseptif berhubungan erat dengan dengan zona bahasa sentral. Area reseptif,untuk mengatur persepsi bahasa yang diucapkan yaitu area 22 posterior yang disebut area Wernicke dan girus Heschls (area 41 dan 42). Kedua, yang mengatur persepsi bahasa tulisan yang menempati girus angulus (area 39) pada lobus parietal inferior, anterior terhadap area reseptif visual. Girus supra marginal yang terletak di antara pusat bahasa auditori dan visual dan area temporal inferior yang terletak di anterior korteks asosiasi visual kemungkinan adalah bagian dari zona bahasa sentral juga. Area- area ini terletak pada pusat integrasi untuk fungsi bahasa visual dan auditori.
Bagian eksekutif utama terletak di
area Broadman, area 44 dan 45 disebut area Broca dan bertanggung jawab untuk
aspek motorik bicara. Secara visual kata-kata yang diterima kemudian
diekspresikan dalam benruk tulisan melalui area tulisan Exner.
Area sensori dan motor terhubungkan satu dengan yang lain melalui fasikulus arkuatum yang melewati ismus lobus temporal kemudian memutari ujung posterior fisura silvii, sambungan lainnya melalui kapsula eksterna nukleus lentikular.
Area sensori dan motor terhubungkan satu dengan yang lain melalui fasikulus arkuatum yang melewati ismus lobus temporal kemudian memutari ujung posterior fisura silvii, sambungan lainnya melalui kapsula eksterna nukleus lentikular.
Zona penerimaan visual dan
somatosensori terintegrasi pada lobus parietal, sedangkan penerimaan auditori
terletak di lobus temporal. Serat pendek, menghubungkan area Broca dengan
korteks rolandi bawah yang menginervasi organ bicara, otot bibir, lidah,
farings dan larings. Area menulis Exner juga terintegrasi dengan organ motor
untuk otot tangan . Area bahasa perisylvian juga terhubungkan dengan striata
dan thalamus dan area korespondensi pada hemisfer non dominan melalui korpus
kalosum dan komisura anterior.
Organisasi
Otak
Tiga fungsi dasar otak adalah fungsi pengaturan, proses dan formulasi. Fungsi pengaturan bertanggungjawab untuk tingkat energi dan tonus korteks secara keseluruhan. Fungsi proses berlokasi pada belakang korteks, mengontrol analisa informasi, pengkodean dan penyimpanan. Korteks yang lebih tinggi bertanggung jawab untuk memproses rangsangan sensori seperti rangsangan optik, akustik dan olfaktori. Data dari tiap sumber digabungkan dengan sumber sensori lainnya untuk dianalisa dan pembentukan. Proses formulasi berlokasi pada lobus frontal, bertanggungjawab untuk formasi intensi dan perilaku. Fungsi utamanya adalah untuk mengaktifkan otak untuk pegaturan atensi dan konsentrasi.
Tiga fungsi dasar otak adalah fungsi pengaturan, proses dan formulasi. Fungsi pengaturan bertanggungjawab untuk tingkat energi dan tonus korteks secara keseluruhan. Fungsi proses berlokasi pada belakang korteks, mengontrol analisa informasi, pengkodean dan penyimpanan. Korteks yang lebih tinggi bertanggung jawab untuk memproses rangsangan sensori seperti rangsangan optik, akustik dan olfaktori. Data dari tiap sumber digabungkan dengan sumber sensori lainnya untuk dianalisa dan pembentukan. Proses formulasi berlokasi pada lobus frontal, bertanggungjawab untuk formasi intensi dan perilaku. Fungsi utamanya adalah untuk mengaktifkan otak untuk pegaturan atensi dan konsentrasi.
Dominasi serebri
Meskipun hemisfer kiri dan kanan simetris untuk proses motorik dan sensoris, terdapat asimetris juga untuk fungsi khusus tertentu seperti bahasa. Namun demikian, meskipun fungsinya berbeda, kedua hemisfer saling berintegrasi dan informasi yang melalui keduanya melalui korpus kalosum dan subkortikal lainnya. 2 Fungsi yang menonjol dari hemisfer serebri kiri merupakan fungsi dasar untuk bahasa. Teori yang paling umum adalah traktus kortikospinal berasal dari hemisfer kiri yang berisi lebih banyak serat dan menyilang lebih tinggi dibanding hemifer kanan. Belajar juga merupakan suatu faktor , terjadi banyak pergeseran dari kiri ke kanan (shifted sinistral). Pada sebagian anak terjadi pergeseran ke kanan hemisfer di usia muda, dan menjadi bertangan kidal..
Meskipun hemisfer kiri dan kanan simetris untuk proses motorik dan sensoris, terdapat asimetris juga untuk fungsi khusus tertentu seperti bahasa. Namun demikian, meskipun fungsinya berbeda, kedua hemisfer saling berintegrasi dan informasi yang melalui keduanya melalui korpus kalosum dan subkortikal lainnya. 2 Fungsi yang menonjol dari hemisfer serebri kiri merupakan fungsi dasar untuk bahasa. Teori yang paling umum adalah traktus kortikospinal berasal dari hemisfer kiri yang berisi lebih banyak serat dan menyilang lebih tinggi dibanding hemifer kanan. Belajar juga merupakan suatu faktor , terjadi banyak pergeseran dari kiri ke kanan (shifted sinistral). Pada sebagian anak terjadi pergeseran ke kanan hemisfer di usia muda, dan menjadi bertangan kidal..
Maturasi otak
Perkembangan bahasa sangat berhubungan erat dengan maturasi otak. Secara keseluruhan terlihat dengan berat kasar otak yang berubah sangat cepat dalam 2 tahun pertama kehidupan. Hal ini disebabkan karena mielinisasi atau pembentukan selubung sistem saraf. Proses mielinisasi ini dikontrol oleh hormon seksual, khususnya estrogen. Hal ini menjelaskan kenapa proses perkembangan bahasa lebih cepat pada anak perempuan.
Perkembangan bahasa sangat berhubungan erat dengan maturasi otak. Secara keseluruhan terlihat dengan berat kasar otak yang berubah sangat cepat dalam 2 tahun pertama kehidupan. Hal ini disebabkan karena mielinisasi atau pembentukan selubung sistem saraf. Proses mielinisasi ini dikontrol oleh hormon seksual, khususnya estrogen. Hal ini menjelaskan kenapa proses perkembangan bahasa lebih cepat pada anak perempuan.
Pada sekitar 2 bulan, korteks
motorik di lobus frontal menjadi lebih aktif. Anak memperoleh lebih banyak
kontrol dalam perilaku motor volusional. Korteks visual menjadi lebih aktif
pada usia 3 bulan, jadi anak menjadi lebih fokus pada benda yang dekat maupun
yang jauh. Selama separuh periode tahun pertama korteks frontal dan hipokampus
menjadi lebih aktif. Hal ini menyebabkan peningkatan kemampuan untuk mengingat
stimulasi dan hubungan awal antara kata dan keseluruhan. Pengalaman dan interaksi
bayi akan membantu anak mengatur kerangka kerja otak.
Diferensiasi otak fetus dimulai pada
minggu ke -16 gestasi. Selanjutnya maturasi otak berbeda dan terefleksikan pada
perilaku bayi saat lahir. Selama masa prenatal batang otak, korteks primer dan
korteks somatosensori bertumbuh cepat. Sesudah lahir serebelum dan hemisfer
serebri bertumbuh cepat terutama area reseptor visual,. Ini menjelaskan bahwa
maturasi visual teradi relatif lebih awal dibandingkan auditori. Traktus
asosiasi yang mengatur bicara dan bahasa belum sepenuhnya matur sampai periode
akhir usia pra sekolah. Pada neonatus, vokalisasi dikontrol oleh batang otak
dan pons. Reduplikasi babbling menandakan maturasi bagian wajah dan area
larings pada korteks motor. Maturasi jalur asosiasi auditorik seperti fasikulus
arkuatum yang menghubungkan area auditori dan area motor korteks tidak tercapai
sampai awal tahun kedua kehidupan sehingga menjadi keterbatasan dalam intonasi
bunyi dan bicara. Pengaruh hormon estrogen pada maturasi otak akan mempengaruhi
kecepatan perkembangan bunyi dan bicara pada anak perempuan.
PROSES
FISIOLOGIS BICARA
Menurut beberapa ahli komunikasi,
bicara adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan bahasa oral (mulut)
yang membutuhkan kombinasi yang serasi dari sistem neuromuskular untuk
mengeluarkan fonasi dan artikulasi suara. Proses bicara melibatkan beberapa
sistem dan fungsi tubuh, melibatkan sistem pernapasan, pusat khusus pengatur
bicara di otak dalam korteks serebri, pusat respirasi di dalam batang otak dan
struktur artikulasi, resonansi dari mulut serta rongga hidung.
Terdapat 2 hal proses terjadinya
bicara, yaitu proses sensoris dan motoris. Aspek sensoris meliputi pendengaran,
penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk memahami apa yang didengar, dilihat
dan dirasa. Aspek motorik yaitu mengatur laring, alat-alat untuk artikulasi,
tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung jawab untuk pengeluaran suara.
Di dalam otak terdapat 3 pusat yang mengatur mekanisme berbahasa, dua pusat bersifat reseptif yang mengurus penangkapan bahasa lisan dan tulisan serta satu pusat lainnya bersifat ekspresif yang mengurus pelaksanaan bahsa lisan dan tulisan. Ketiganya berada di hemisfer dominan dari otak atau sistem susunan saraf pusat.
Di dalam otak terdapat 3 pusat yang mengatur mekanisme berbahasa, dua pusat bersifat reseptif yang mengurus penangkapan bahasa lisan dan tulisan serta satu pusat lainnya bersifat ekspresif yang mengurus pelaksanaan bahsa lisan dan tulisan. Ketiganya berada di hemisfer dominan dari otak atau sistem susunan saraf pusat.
Kedua pusat bahasa reseptif tersebut
adalah area 41 dan 42 disebut area wernick, merupakan pusat persepsi
auditoro-leksik yaitu mengurus pengenalan dan pengertian segala sesuatu yang
berkaitan dengan bahasa lisan (verbal). Area 39 broadman adalah pusat persepsi
visuo-leksik yang mengurus pengenalan dan pengertian segala sesuatu yang
bersangkutan dengan bahasa tulis. Sedangkan area Broca adalah pusat bahsa
ekspresif. Ketiga pusat tersebut berhubungan satu sama lain melalui serabut
asosiasi.
Saat mendengar pembicaraan maka
getaran udara yang ditimbulkan akan masuk melalui lubang telinga luar kemudian
menimbulkan getaran pada membrane timpani. Dari sini rangsangan diteruskan oleh
ketiga tulang kecil dalam telinga tengah ke telinga bagian dalam. Di telinga
bagian dalam terdapat reseptor sensoris untuk pendengaran yang disebut Coclea.
Saat gelombang suara mencapai coclea maka impuls ini diteruskan oleh saraf VII
ke area pendengaran primer di otak diteruskan ke area wernick. Kemudian jawaban
diformulasikan dan disalurkan dalam bentuk artikulasi, diteruskan ke area
motorik di otak yang mengontrol gerakan bicara. Selanjutnya proses bicara
dihasilkan oleh getaran vibrasi dari pita suara yang dibantu oleh aliran udara
dari paru-paru, sedangkan bunyi dibentuk oleh gerakan bibir, lidah dan palatum
(langit-langit). Jadi untuk proses bicara diperlukan koordinasi sistem saraf
motoris dan sensoris dimana organ pendengaran sangat penting.
Proses
reseptif – Proses dekode
Begitu rangsang auditori masuk, formasi retikulum pada batang otak akan menyusun tonus untuk otak dan menentukan modalitas dan rangsang mana yang akan diterima otak. Rangsang tersebut diterima oleh talamus dan kemudian diteruskan ke area masing-masing korteks auditori pada girus Heschel. Sebagian besar signal saraf yang diterima oleh girus ini berasal dari telinga pada sisi berlawanan.
Begitu rangsang auditori masuk, formasi retikulum pada batang otak akan menyusun tonus untuk otak dan menentukan modalitas dan rangsang mana yang akan diterima otak. Rangsang tersebut diterima oleh talamus dan kemudian diteruskan ke area masing-masing korteks auditori pada girus Heschel. Sebagian besar signal saraf yang diterima oleh girus ini berasal dari telinga pada sisi berlawanan.
Girus dan area asosiasi auditori
memisahkan dan membedakan informasi bermakna yang masuk. Selanjutnya masukan
linguistik yang sudah dikode akan dikirim ke lobus temporal kiri untuk
diproses, sedangkan masukan paralinguistik (intonasi, tekanan, irama dan
kecepatan) masuk ke lobus temporal kanan. Analisa linguistik dilakukan pada
area Wernicke di lobus temporal kiri. Girus angular dan supramarginal akan
membantu proses integrasi informasi visual, auditori dan raba serta perwakilan
linguistik.
Proses dekode dimulai dengan dekode fonologi berupa penerimaan unit suara melalui telinga. Dilanjutkan dengan dekode gramatika. Proses berakhir pada dekode semantik dengan pemahamn konsep atau ide yang disampaikan lewat pengkodean tersebut.
Proses dekode dimulai dengan dekode fonologi berupa penerimaan unit suara melalui telinga. Dilanjutkan dengan dekode gramatika. Proses berakhir pada dekode semantik dengan pemahamn konsep atau ide yang disampaikan lewat pengkodean tersebut.
Proses ekspresif – Proses encode
Proses produksi berlokasi pada area yang sama pada otak. Struktur untuk pesan yang masuk ini diatur pada area Wernicke, pesan diteruskan melalui fasikulus arkuatum ke area Broca untuk penguraian dan koordinasi verbalisasi pesan tersebut. Signal kemudian melewati korteks motorik yang mengaktifkan otot-otot respirasi, fonasi, resonansi dan artikulasi. Ini merupakan proses aktif pemilihan lambang dan formulasi pesan. Proses enkode dimulai dengan enekode semantik yang dilanjutkan dengan enkode gramatika dan berakhir pada enkode fonologi. Keseluruhan proses enkode ini terjadi di otak pembicara.
Terdapat proses transmisi antara dekode dan enkode, yaitu pemindahan atau penyampaian kode atau disebut kode bahasa. Transmisi ini terjadi antara mulut pembicara dan telinga pendengar.
Proses produksi berlokasi pada area yang sama pada otak. Struktur untuk pesan yang masuk ini diatur pada area Wernicke, pesan diteruskan melalui fasikulus arkuatum ke area Broca untuk penguraian dan koordinasi verbalisasi pesan tersebut. Signal kemudian melewati korteks motorik yang mengaktifkan otot-otot respirasi, fonasi, resonansi dan artikulasi. Ini merupakan proses aktif pemilihan lambang dan formulasi pesan. Proses enkode dimulai dengan enekode semantik yang dilanjutkan dengan enkode gramatika dan berakhir pada enkode fonologi. Keseluruhan proses enkode ini terjadi di otak pembicara.
Terdapat proses transmisi antara dekode dan enkode, yaitu pemindahan atau penyampaian kode atau disebut kode bahasa. Transmisi ini terjadi antara mulut pembicara dan telinga pendengar.
Kedua proses berbahasa ini
disimpulkan sebagai proses komunikasi. Dalam proses belajar berbahasa, kedua
kemampuan menggunakan bahasa reseptif dan ekspresif harus berkembang dengan
baik.2,3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar